Kamis, 10 Maret 2016

Tata Letak

TATA LETAK

A.    Pengertian Tata Letak
Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.
Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manager melatih silang karyawan, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil yg mudah dipindahkan.
Pandangan Perencanaan Tata Letak menurut para ahli :
Ø  Menurut Sritomo Wignjosoebroto (1992)
tata letak didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas – fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi.
Ø  Menurut James Apple (1990)
tata letak didefinisikan sebagai menganalisis, membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Kegiatan perancangan fasilitas berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu lingkungan.
Ø  Menurut Tompkins (1996)
Tata Letak merupakan ilmu yang multi disiplin, dimana berkaitan dengan merencanakan layout fasilitas, memilih material handling sistem, dan menentukan peralatan proses yang diperlukan.

Menurut James Apple (1990) perancangan tata letak berperan penting sebagai berikut :
1)      Suatu perencanaan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat untuk mendapatkan produksi yang ekonomis.
2)      Pola aliran barang yang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik yang efektif.
3)      Perpindahan barang merubah pola aliran statis menjadi suatu kenyataan yang dinamis, menunjukkan cara bagaimana suatu barang dipindahkan.
4)      Susunan fasilitas yang efektif disekitar pola aliran barang dapat menghasilkan pelaksanaan yang efisien dapat meminimumkan biaya produksi.
5)      Biaya produksi minimum dapat memberikan keuntungan maksimum.

B.     Tipe-Tipe Layout
Dalam merancang tataletak pabrik, kita perlu memahami terlebih dahulu tipe-tipe tata letak pabrik sebagai dasar perancangan. Pemahaman diperlukan karena tipe tata letak pabrik menentukan keberhasilan strategi manufaktur yang telah ditetapkan .
Terdapat Beberapa tata letak namun disini hanya 4 yang akan disebutkan:
1. Product Layout
Produk layout pada umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang lama. Dengan layout berdasarkan aliran produksi maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin after mesin . Mesin disusun menurut urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi, tidak peduli macam/ jenis mesin yang digunakan. Tiap komponen berjalan dari satu mesin ke mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi yang dibutuhkan.

Gambar 1.1 Product Layout (Wignjosoebroto, 2000)
Layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan sampai selesai didalam departement tanpa perlu dipindah-pindah ke departement lain. Disini bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya secara langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari layout ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam aktifitas produksi.

2. Process Layout
Proses layout merupakan metode pengaturan dan penempatan fasilitas dimana fasilitas yang memiliki tipe dan spesifikasi sama ditempatkan kedalam satu departement. Umumnya digunakan pada perusahaan yang beroperasi dengan menerima order dari pelanggan. Selain itu juga digunakan untuk perusahaan yang mempunyai produk bervariasi dan memproduksi dalam jumlah kecil.

Gambar 1.2 Process Layout (Wignjosoebroto, 2000)
Proses layout umumnya digunakan untuk industri manufakturing yang bekerja dengan jumlah/volume produksi yang relatif kecil dan terutama untuk produk yang tidak standard. Tata letak tipe ini akan terasa lebih flexibel dibadingkan dengan tata letak berdasarkan aliran produk. Pabrik yang beroperasi berdasarkan job order (job lot production) akan lebih tepat kalau menerapkan layout tipe ini guna mengatur segala fasilitas produksinya.

3. Fixed Position Layout
Pada fixed position layout mengkondisikan bahwa yang tetap pada posisinya adalah material, sedangkan fasilitas produksi seperti mesin, peralatan, serta komponen-komponen pembantu lainnya bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama.

Gambar 1.3 Fixed Position Layout (Wignjosoebroto, 2000)
Tata letak berdasarkan lokasi material tetap digunakan untuk produk yang ukurannya besar seperti kapal dan pesawat terbang.
4. Group Technology Layout
Group technology layout mengelompokkan produk atau komponen yang akan dibuat berdasarkan kesamaan dalam proses. Pengelompokan produk mengakibatkan mesin dan fasilitas produksi lainnya ditempatkan dalam sebuah sel manufaktur karena setiap kelompok memiliki urutan proses yang sama. Tujuan dari group technology layout adalah menghasilkan efisiensi yang tinggi dalam proses manufakturnya.

Gambar 1.4 Group technology layout (Wignjosoebroto, 2000)
Tipe Group technology layout merupakan kombinasi tipe tata letak produk dan proses. Tipe Group technology layout juga dikenal dengan tata letak pembelajar. Maksudnya adalah mampu memberikan pembelajaran kepada opeartor agar menguasai keterampilan.

Referensi:
Muhamad Latip. “Perencanaan Tata Letak Fasilitas”. 2014.

3 komentar :