TATA
LETAK
A.
Pengertian Tata Letak
Tata letak adalah suatu keputusan penting yang
menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak
dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak
dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat
menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah
diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.
Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak,
para manager melatih silang karyawan, merawat peralatan, menjaga investasi
tetap rendah, menempatkan sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil
yg mudah dipindahkan.
Pandangan Perencanaan Tata Letak menurut para ahli :
Ø Menurut Sritomo
Wignjosoebroto (1992)
tata letak didefinisikan sebagai tata cara
pengaturan fasilitas – fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran proses
produksi.
Ø Menurut James
Apple (1990)
tata letak didefinisikan sebagai menganalisis,
membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau
jasa. Kegiatan perancangan fasilitas berhubungan dengan perancangan susunan
unsur fisik suatu lingkungan.
Ø Menurut Tompkins
(1996)
Tata Letak merupakan ilmu yang multi disiplin,
dimana berkaitan dengan merencanakan layout fasilitas, memilih material
handling sistem, dan menentukan peralatan proses yang diperlukan.
Menurut James Apple (1990) perancangan tata letak berperan
penting sebagai berikut :
1)
Suatu
perencanaan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat untuk mendapatkan
produksi yang ekonomis.
2)
Pola aliran
barang yang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik yang efektif.
3)
Perpindahan
barang merubah pola aliran statis menjadi suatu kenyataan yang dinamis,
menunjukkan cara bagaimana suatu barang dipindahkan.
4)
Susunan
fasilitas yang efektif disekitar pola aliran barang dapat menghasilkan
pelaksanaan yang efisien dapat meminimumkan biaya produksi.
5)
Biaya produksi
minimum dapat memberikan keuntungan maksimum.
B.
Tipe-Tipe Layout
Dalam merancang
tataletak pabrik, kita perlu memahami terlebih dahulu tipe-tipe tata letak
pabrik sebagai dasar perancangan. Pemahaman diperlukan karena tipe tata letak
pabrik menentukan keberhasilan strategi manufaktur yang telah ditetapkan .
Terdapat Beberapa tata letak namun disini hanya 4
yang akan disebutkan:
1. Product Layout
Produk layout pada umumnya digunakan untuk pabrik
yang memproduksi satu macam atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan
dalam waktu yang lama. Dengan layout berdasarkan aliran produksi maka mesin dan
fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin after mesin .
Mesin disusun menurut urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi,
tidak peduli macam/ jenis mesin yang digunakan. Tiap komponen berjalan dari
satu mesin ke mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi yang dibutuhkan.
Gambar 1.1 Product Layout (Wignjosoebroto, 2000)
Layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan
sampai selesai didalam departement tanpa perlu dipindah-pindah ke departement
lain. Disini bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi
berikutnya secara langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama
dari layout ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan
pengawasan dalam aktifitas produksi.
2. Process Layout
Proses layout merupakan metode pengaturan dan
penempatan fasilitas dimana fasilitas yang memiliki tipe dan spesifikasi sama
ditempatkan kedalam satu departement. Umumnya digunakan pada perusahaan yang
beroperasi dengan menerima order dari pelanggan. Selain itu juga digunakan
untuk perusahaan yang mempunyai produk bervariasi dan memproduksi dalam jumlah
kecil.
Gambar 1.2 Process Layout (Wignjosoebroto, 2000)
Proses layout umumnya digunakan untuk industri
manufakturing yang bekerja dengan jumlah/volume produksi yang relatif kecil dan
terutama untuk produk yang tidak standard. Tata letak tipe ini akan terasa
lebih flexibel dibadingkan dengan tata letak berdasarkan aliran produk. Pabrik
yang beroperasi berdasarkan job order (job lot production) akan lebih tepat
kalau menerapkan layout tipe ini guna mengatur segala fasilitas produksinya.
3. Fixed Position Layout
Pada fixed position layout mengkondisikan bahwa yang
tetap pada posisinya adalah material, sedangkan fasilitas produksi seperti
mesin, peralatan, serta komponen-komponen pembantu lainnya bergerak menuju
lokasi material atau komponen produk utama.
Gambar 1.3 Fixed Position Layout (Wignjosoebroto,
2000)
Tata letak berdasarkan lokasi material tetap
digunakan untuk produk yang ukurannya besar seperti kapal dan pesawat terbang.
4. Group Technology Layout
Group technology layout mengelompokkan produk atau
komponen yang akan dibuat berdasarkan kesamaan dalam proses. Pengelompokan
produk mengakibatkan mesin dan fasilitas produksi lainnya ditempatkan dalam
sebuah sel manufaktur karena setiap kelompok memiliki urutan proses yang sama.
Tujuan dari group technology layout adalah menghasilkan efisiensi yang tinggi
dalam proses manufakturnya.
Gambar 1.4 Group technology layout (Wignjosoebroto,
2000)
Tipe Group technology layout merupakan kombinasi
tipe tata letak produk dan proses. Tipe Group technology layout juga dikenal
dengan tata letak pembelajar. Maksudnya adalah mampu memberikan pembelajaran
kepada opeartor agar menguasai keterampilan.
Referensi:
Muhamad Latip. “Perencanaan
Tata Letak Fasilitas”. 2014.